03 April 2018

Ulin N

Pengalaman Ketika Diujung Kejenuhan Waktu Kuliah

Halo semua. Apa kabarnya nih, semoga sehat selalu ya. Nah, hari ini aku mau share penglaman aja nih, tentang gimana rasanya mengalami tingkat kejenuhan ketika mencapai puncaknya pas waktu kuliah. O iya, ketika aku membuat artikel ini, saya sudah memasuki di Semester 8 disalah satu kampus di Jawa Tengah. Oke, mari kita mulai ceritanya ya.


Pengalaman Ketika Diujung Kejenuhan Ketika Kuliah

Awal mulanya kejadian ketika memasuki semester 4, aku sudah mulai agak merasakan yang namanya kebosanan alias malas untuk pergi kuliah/ngampus. Akan tetapi, diawal minggu pertama, aku masuk seperti biasanya, tapi di minggu kedua, aku jarang masuk, dan di minggu ke-3, aku masuk seperti biasa untuk yang terakhir kalinya disemester tersebut. Pengennya sih ambil cuti, tapi karena nggak ada niatan lagi ya mau gimana lagi kan ya.

Aku berkeinginan keluar kuliah bukan tanpa asalan, mungkin sebagian dari kalian akan menganggapnya hal sepele, tapi bagiku itu bukan hal yang sepele kalau terus dibiarkan berlarut-larut. Tentu saja karena mungkin banyaknya tugas, kurang bisa memanage waktu dan juga waktu yang tidak memadai, ya walupun ada emang berasa kayak nggak ada waktu buat nugas, hmm. Soalnya waktunya kepotong dengan hal-hal lain, padahal aku sudah enggak ikut organisasi kampus lagi. Dan juga aku belum bisa bekerja, alias masih menggantungkan kebutuhan sama orang tua. O iya, jarak dari tempat tinggal ke kampus juga enggak terlalu jauh, mungkin sekitar 5-10 menit kalau dijalan lancar. Tapi ya kadang masih bisa-bisanya telat juga 😅😂

So, pada waktu itu aku nggak tau mau gimana lagi dan harus ngapain, soalnya udah ngak ada niatan lagi untuk kuliah. O iya, dan orang tuapun juga emang seperti enggak setuju kalau aku untuk putus kuliah. Dan malahan aku ditawarin untuk pindah ke kampus sebelah, tapi aku menolaknya karena alasan tertentu. Dan orang tua saya juga nggak memaksa kehendak mereka, mungkin mereka pasrah kali ya, hmm.

Nah, daripada bingung enggak tau lagi mau ngapain, soalnya bosan juga kan kalau harus dirumah melulu, ya udah aku pergi jalan-jalan naik sepeda motor ke tempat yang agak jauh, bahkan pernah sampai ke luar kota alias ke kota sebelah. Aktivitas tersebut aku lakuin sebelum dan ketika aku benar-benar berhenti(pending) kuliah. Hal tersebut saya lakukan setiap pagi, ya itung-itung refreshing lah ya, atau sekeder cuma cari udara segar.

Ketika udah nggak masuk mungkin kurang lebih sekitar satu/dua bulanan, tentu saja banyak teman sekelas yang nanyain saya, kenapa kok aku jarang/enggak pernah masuk kuliah. Ya aku jawab simpel aja, aku udah keluar. Ya walaupun enggak keluar/mengundurkan diri secara resmi, soalnya aku kira kalau udah enggak pernah masuk cukup lama ya berarti udah di anggap DO, pikirku.

Hari-hari aku isi dengan pergi kesana kemari nggak jelas, kadang ke Telkom internetan, kalau dirumah ya emang harus bantu-bantu orang tua. Kalau ingin pergi ya tinggal pergi aja, tapi harus izin dulu sama orang tua.

Ketika memasuki semester 5, seorang teman sekelas dikampusku mengabari saya, akalu saya dapat KST. Sontak aku terkejut, padahal aku kan enggak registrasi uang kuliah disemester tersebut. Nah, mulai dari situlah saya mulai ada keraguan, apakah kalau emang benar aku dapat KST, apakah aku akan melanjutkan kuliah, atau tetap berpendirian kalau aku udah bosan kuliah(?) Sungguh pilihan yang sangat membingungkan.

Dan setelah berpikir cukup lama dan berkonsultasi sama orang tua kalau aku juga ingin mencoba lagi untuk masuk kuliah, akupun akhirnya diizinin sama orang tua. Ya walaupun nantinya akan enggak enak sama teman-teman sekelas, seperti udah pergi tanpa bilang-bilang, eh ini malah mendadak muncul lagi, hmm. Akan tetapi, minggu awal saya enggak masuk perkuliahan, ya karena masih ada sedikit keragu-raguan yang bikin bimbang. Ketika aku bertanya kebagian rektor kampus, emang status saya sebagai mahasiswa yang belum registrasi, soalnya aku agak curiga, kalau malahan ada yang membayar uang registrasi atas nama saya, dan ternyata dugaan saya salah. Pas aku tanyakan, emang mungkin waktu itu ada kesalahan pada sistem. Dan harusnya kalau enggak bayar uang kuliah/registrasi ualng, otomatis KST tidak akan dicetak, dan status Mahasiswa menjadi Tidak Aktif.

Dan ketika pertama kali saya mulai masuk di minggu kedua, ya emang bener seperti yang saya duga, teman-teman sekelasku menyambutku dengan suka cita, pada enggak nyangka kalau aku kembali masuk kuliah lagi ke kelas dengan teman-teman sekelas tercinta.

Awal masuk emang berasa seperti jadi Maba(Mahasiswa Baru) yang masuk pertama kali. Tapi lama-kelamaan ya juga akrab seperti biasa. Dan waktupun berasa mulai berjalan normal kembali setelah sekian lama terhenti. Akupun mulai kembali lagi ke aktivitas sebagai Mahasiswa.

Dan, di semester 8 inilah, saya mulai lagi merasakan hal yang sama persis saya alami ketika dua tahun yang lalu, atau lebih tepatnya ketika menginjak di semester 4. Perasaan mulai jenuh seperti yang sudah-sudah, bahkan motivasi yang sebelumnya aku dapatkan ketika mulai kuliah lagi, kini perlahan mulai sirna. Banyak tugas menumpuk yang belum terslesaikan, dan rasanya tuh ingin menyerah aja deh untuk yang terakhir kalinya.


Pengalaman Ketika Diujung Kejenuhan Ketika Kuliah

Rasanya tuh ingin banget putus kuliah, seperti enggak ada lagi niatan dan harapan untuk bisa lulus sepertinya perlahan menghilang tanpa jejak. Rasanya hati ini tuh benar-benar kosong/hampa. Dan pernah juga punya target, kalau udah menginjak semester dua digit(10), mungkin aku putuskan untuk DO.(Drop Out). Atau kalau enggak, nyelesain dulu mata kuliah yang baru/belum dapat/mengulang, baru deh nantinya kalau udah dapat semua makul terselesaikan, baru berhenti kuliah. O iya, berhenti kuliah bukan berarti berhenti menuntut ilmu dan memutus komunikasi dengan teman kampus.


Pengalaman Ketika Diujung Kejenuhan Ketika Kuliah

Nah, saya enggak tau lagi gimana nanti kedepannya, soalnya didepan yang saya rasakan hanya ada kegelapan tanpa ada ujungnya*anggapajabegitu*. Apakah aku akan memutuskan berhenti kuliah(secepatnya), apakah menunggu kepastian yang tak pasti?
Lanjut Baca ⇒

23 May 2017

Ulin N

Salahkah Bila Kita Mencintai Pacar Orang Lain?

Nggak tau lagi awalnya darimana,tba-tiba saya kepikiran untuk membuat postingan semacam ini. Nah, setelah sebelumnya saya pernah membagikan post atau artikel tentang mengapa kita selalu kepikiran si dia? Kali ini saya akan mencoba membuat artikel mengenai salahkah apabila kita menyukai pacar orang lain/pacar teman/sahabat kita sendiri?

Sebenarnya kalau menurut saya pribadi, apa sih salahnya menyukai seseorang(sebagai lawan jenis) karena ketertarikan atau semacamnya? Dan juga masih dalam batas wajar untuk mentolerir rasa suka.

Salahkah Bila Kita Mencintai Pacar Orang Lain?

Dan terkadang kita juga tau, kalau dia yang kita taksir/suka, dia juga sudah punya pacar. Walaupun harus memendam rasa suka yang tidak bisa tersampaikan, mungkin lebih baik daripada mengganggu hubungan orang lain.

Mungkin dengan berbincang-bincang ringan juga bisa mengobati rasa suka yang kita pendam selama ini. Ya walau hanya sebatas menanyakan kabar/sesuatu yang kurang penting, tapi apa salahnya selama kita tidak melewati batas? Apalagi orang yang kita suka ternyata pacar teman kita sendiri.

Bahkan, ada juga yang sampai terlalu memikirkan atau terbayang-bayang orang yang kita suka. Nah, apakah itu semua masih dalam batas wajar atau malah kita yang tidak bisa mengendalikan rasa suka kita?

Mungkin dari kita berharap, hubungan merka bisa “putus" secepatnya, jadi kita ada kesempatan untuk PDKT/mendekati dengan mencari perhatian kepada orang yang kita suka. Tapi kayaknya itu kemungkinan yang amat-sangat kecil. Memangnya kita mau menunggu sampai kapan, apa selamanya kita akan menunggu?

Salahkah Bila Kita Mencintai Pacar Orang Lain?

Mungkin ketika kita lelah menunggu dengan semua ini, pasti akan terpikirkan “kenapa nggak mencari yang lain aja?, kenapa aku harus menunggunya?, kenapa juga aku harus merusak hubungan orang lain? Toh masih banyak juga diluar sana yang mungkin lebih baik dari orang yang kita sukai tadi, walaupun bukan teman kita sendiri.

Lalu, bagaimana kalau orang yang kita itu teman satu kelas(sekolah/kampus) dengan kita? Mungkin akan lebih sering ketemu daripada yang nggak satu kelas. Apalagi kalau si dia tidak masuk kelas, entah benar atau nggak, seolah-olah kita itu kayak ada rasa penasaran dan peduli, kenapa sih kok dia hari ini nggak berangkat?

Nah, sebagai perwakilan dari perasaan yang terpendam ini, bukannya baper, tapi lebih mengarah ke arah yang salah sepertinya. Jadi kalau emang benar saya di posisi yang seperti diatas tersebut(yang memang sudah saya rasakan sendiri)yk, mungkin saya juga harus menjaga jarak, tidak boleh ceroboh dalam bersikap atau yang lainnya.

Jadi, memang ada rasa sedih yang mendalam, seolah-olah kita itu bukan siapa-siapanya dia, tapi masih mending kalau dia(orang yang kita suka) itu masih menganggap kita sebagai temannya. Ya walaupun susah menerima kenyataan yang pahit, lebih pahit dari minum obat/jamu sekalipun.

Daripada melihatnya dia dengan orang lain menjadikan kita lebih sedih yang teramat sangat mendalam, mungkin lebih baik kita tdak usah terlalu memikirkannya dan juga tidak usah berharap lebih. Tapi kalau emang jodoh sih nggak akan kemana. Yang terpenting untuk saat ini yang bisa saya lakukan adalah, perlahan-lahan untuk tidak terlalu memikirkan hubungan dia dengan oran lain alias pacarnya.

Belum lagi kalau dia(orang yang kita suka) malah merasa nyaman dengan pacarnya tersebut, lha kita bisa apa? Daripada malah membuat kita merasa sakit hati, kita juga harus tahu diri lah, mungkin ya emang dia itu ya begitulah, sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Aku nggak tau lagi harus mengetik apa lagi, semakin aku memikirkannya, semakin juga aku merindukannya, merasa kangen dan malah hanya akan membuatku merasa sakit(hati). Yang ada malah bikin perasaan ini semakin nggak jelas dan semakin nggak karuna. Yang terpenting adalah kita masih bisa menjalin tali silatuahmi.

TTD: Aku disini yang hanya bisa mengagumimu kamu dari kejauhan yang sellau memendam rasa yang tidak pernah tersampaikan, dan yang akan selalu menunggumu hingga saat/waktunya telah tiba nanti, ketika kita dipertemukan.
Lanjut Baca ⇒

17 May 2017

Ulin N

Kenapa Malas Berangkat Kuliah?

Halo teman-teman semua. Kali ini saya akan sharing sedikit nih, mengenai kenapa sih kita malas kuliah. Nah, buat sobat yang sedang merasakan hal ini, mungkin wajar saja bila kita emang benar-benar merasa malas ketika berangkat atau pergi kuliah alias ngampus. Apalagi kalau kita sendiri itu sudah memasuki semester 4 keatas, mungkin akan merasa lebih jenuh dan juga cepat bosan karena hal itu-itu saja. Belum lagi semakin banyak tantangan/rintangan(tugas) yang akan kita hadapi nantinya dalam perkuliahan.

Nah, bagi kamu yang sedang mengalami hal ini, mungkin ada beberapa atau mungkin banyak sekali faktor yang menjadi penyebab kenapa kita malas masuk kuliah, diantaranya adalah sebagai berikut.

Kenapa Malas Berangkat Kuliah?

1.    Tidak Ada Motivasi
Tidak adanya motivasi atau kurangnya motivasi juga bisa bikin kita malas untuk kuliah. Contoh motivasi yang dimiliki oleh mahasiswa/I misalnya adalah untuk bisa mendapatkan title atau gelar. Selain itu, juga ingin mempunyai pengalaman didunia pendidikan khususnya perkuliahan. Lain halnya dengan sebagian orang yang memang ingin benar-benar focus untuk kuliah.

2.    Kurangnya Pergaulan
Kurangnya pergaulan atau kurangnya pertemanan juga bisa menjadi factor utama penyebab ktia malas untuk kuliah. Apalagi kalau kita hanya berangkat, pulang, belajar, mengerjakan tugas dan hanya itu-itu saja. Pastinya kita akan cepat merasa bosan. Maka dari itu agar kuliah yang singkat ini lebih bermakna dan juga berwarna, pergaulan denan teman sebaya sangatlah dibutuhkan, agar kita bisa bersosialisasi dengan orang lain.

3.    Banyak Tugas yang Menumpuk
Banyak tugas atau pekerjaan kuliah yang belum terselesaikan juga bisa menjadi kita malas untuk pergi atau berangkat kuliah. Belum lagi kalau tugas yang dikerjakan itu besoknya harus sudah selesai/dikumpulin, padahal tugasnya belum selesai. Pasti nggak kebayang gimana pusingnya harus menyelesaikan tugas secara tepat waktu.

4.    Sering Datang Terlambat
Jika kita sering terlambat, mungkin tidak jadi masalah bagi sebagian orang untuk tetap berangkat kuliah. Akan tetapi, jika kita merasa berangkat kuliah selalu telat atau tidak tepat waktu, pasti akan terasa sendiri gimana rasanya. Nggak kebayang kalau setiap berangkat kuliah selalu terlambat.

5.    Terlalu Banyak Kesibukan Lain
Sebagai mahasiswa yang aktif, mungkin karena banyak atau sering mengikuti kegiatan organisasi kampus seperti seminar atau sejenisnya, bisa juga tugas utama kita kuliah menjadi terganggu. Sehingga kita kurang fokcus terhadap perkuliahan. Dan akhirnya kuliahpun menjadi terabaikan.

Selain beberapa hal diatas, mungkin masih banyak hal lain yang menjadi penyebab kita malas untuk pergi ke kampus/kuliah. Jika teman-teman merasa ada yang bisa ditambahkan lagi selain beberapa hal yang saya sebutkan diatas, bisa ditambahkan melalui komentar dibawah ini. Sekian dan sampai jumpa di postingan berikutnya.
Lanjut Baca ⇒

16 May 2017

Ulin N

Ini Lho, Bedanya Fotografi Sama Foto Selfie

Halo teman-teman semua dimanapun anda berada. Kali ini saya akan mencoba untuk membagikan sebuah artikel mengenai perbedaan fotografi dan foto selfie. Mungkin dari kalian sudah tidak asing lagi apa itu yang dimaksud dengan fotografi dan juga foto selfie. Nah, walaupun sama-sama mempunyai kata “foto” didepannya, ternyata ada juga beberapa perbedaan diantara kedunya keduanya.

Ini Lho, Bedanya Fotografi Sama Foto Selfie

Fotografi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang yang mempunyai hobi yang sama, yakni memfoto suatu objek, bisa berupa manusia, hewan atau benda, secara indah dan juga menarik. Umumnya untuk mengambil foto atau gambar pada objek, biasanya menggunakan sebuah kamera, yakni kamera digital atau bisa juga menggunakan kamera DSLR. Bahkan bisa juga menggunakan kamera ponsel yang mempunyai resolusi kamera yang bagus atau tinggi.

Ini Lho, Bedanya Fotografi Sama Foto Selfie

Sedangkan Foto Selfie adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau lebih untuk mengambil foto, dengan dirinya sendiri yang menjadi objek. Pada umumnya foto selfie ini dilakukan oleh individu, atau juga bisa dilakukan berkelompok, asalkan diri kita sendiri itu bisa ada didalam foto tersebut sebagai objeknya. Selain itu, foto selfie ini bisa dilakukan beramai-ramai, intinya adalah bisa memfoto diri sendiri.

Ini Lho, Bedanya Fotografi Sama Foto Selfie

Itulah tadi sedikit pembahasan mengenai perbedaan antara fotografi dengan foto selfie. Semoga bisa bermanfaat.
Lanjut Baca ⇒

06 May 2017

Ulin N

Ngapain Setelah Lulus Sekolah?

Halo readers. Kali ini saya akan mencoba kembali untuk membagikan sebuah artikel mengenai apa yang bisa kita lakukan setelah lulus sekolah? Setelah sekian lama jarang update blog, akhirnya saya mencoba untuk menyempatkan dan menyisihkan sedikit waktu luang untuk membuat artikel yang kamu baca ini.

Ngapain Setelah Lulus Sekolah?

Ada banyak sekali dari kita yang bingung mau ngapain setelah lulus sekolah. Sebagian dari kita juga sudah ada yang mengantisipasi hal ini, semisal melanjutkan pendidikan atau kuliah, bekerja atau mencari pekerjaan sampingan, bantuin orang tua/ikut tetangga untuk bekerja, langsung menikah(kalau sudah ada calonnya 😗)atau mungkin jadi Pengacara(Pengangguran Banyak Acara) 😁😂😂

Biar nggak galau gelisah gundah merana, kamu bisa melakukan hal-hal yang positif, seperti membaca buku, membuat kerajinan tangan, memasak, atau yang lainnya yang bermanfaat. Selain itu kamu juga bisa pergi jalan-jalan ke suatu tempat, entah itu sendiri, bareng teman, keluarga atau yang lainnya. Atau kamu yang punya hobi Fotografi, bisa pergi keluar untuk mengambil gambar sebagai obyek yang akan kamu foto.

Kalau kamu orangnya agak sedikit malas atau mudah bosan, mungkin kamu bisa pergi tidur, tapi itu hanya akan menambah kebosananmu.

Kalau biasanya orang akan sibuk untuk mempersiapkan untuk masuk PTN(Perguruan Tinggi Nasional), seperti SNMPTN atau SBMPTN. Kalau kamu berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas, mungkin kamu sudah mempersiapkannya sebelum pendaftaran masuk.

Terkadang hal yang dialami oleh beberapa orang setelah lulus SMA/MA/SMK, mungkin akan berkeinginan untuk kuliah, walaupun ada juga yang ingin bekerja, atau bahkan ada juga yang fokus untuk menganggur(masih dalam batas wajar) 😂😂
Lanjut Baca ⇒