Showing posts with label My Story. Show all posts
Showing posts with label My Story. Show all posts

03 April 2018

Ulin N

Pengalaman Ketika Diujung Kejenuhan Waktu Kuliah

Halo semua. Apa kabarnya nih, semoga sehat selalu ya. Nah, hari ini aku mau share penglaman aja nih, tentang gimana rasanya mengalami tingkat kejenuhan ketika mencapai puncaknya pas waktu kuliah. O iya, ketika aku membuat artikel ini, saya sudah memasuki di Semester 8 disalah satu kampus di Jawa Tengah. Oke, mari kita mulai ceritanya ya.


Pengalaman Ketika Diujung Kejenuhan Ketika Kuliah

Awal mulanya kejadian ketika memasuki semester 4, aku sudah mulai agak merasakan yang namanya kebosanan alias malas untuk pergi kuliah/ngampus. Akan tetapi, diawal minggu pertama, aku masuk seperti biasanya, tapi di minggu kedua, aku jarang masuk, dan di minggu ke-3, aku masuk seperti biasa untuk yang terakhir kalinya disemester tersebut. Pengennya sih ambil cuti, tapi karena nggak ada niatan lagi ya mau gimana lagi kan ya.

Aku berkeinginan keluar kuliah bukan tanpa asalan, mungkin sebagian dari kalian akan menganggapnya hal sepele, tapi bagiku itu bukan hal yang sepele kalau terus dibiarkan berlarut-larut. Tentu saja karena mungkin banyaknya tugas, kurang bisa memanage waktu dan juga waktu yang tidak memadai, ya walupun ada emang berasa kayak nggak ada waktu buat nugas, hmm. Soalnya waktunya kepotong dengan hal-hal lain, padahal aku sudah enggak ikut organisasi kampus lagi. Dan juga aku belum bisa bekerja, alias masih menggantungkan kebutuhan sama orang tua. O iya, jarak dari tempat tinggal ke kampus juga enggak terlalu jauh, mungkin sekitar 5-10 menit kalau dijalan lancar. Tapi ya kadang masih bisa-bisanya telat juga 😅😂

So, pada waktu itu aku nggak tau mau gimana lagi dan harus ngapain, soalnya udah ngak ada niatan lagi untuk kuliah. O iya, dan orang tuapun juga emang seperti enggak setuju kalau aku untuk putus kuliah. Dan malahan aku ditawarin untuk pindah ke kampus sebelah, tapi aku menolaknya karena alasan tertentu. Dan orang tua saya juga nggak memaksa kehendak mereka, mungkin mereka pasrah kali ya, hmm.

Nah, daripada bingung enggak tau lagi mau ngapain, soalnya bosan juga kan kalau harus dirumah melulu, ya udah aku pergi jalan-jalan naik sepeda motor ke tempat yang agak jauh, bahkan pernah sampai ke luar kota alias ke kota sebelah. Aktivitas tersebut aku lakuin sebelum dan ketika aku benar-benar berhenti(pending) kuliah. Hal tersebut saya lakukan setiap pagi, ya itung-itung refreshing lah ya, atau sekeder cuma cari udara segar.

Ketika udah nggak masuk mungkin kurang lebih sekitar satu/dua bulanan, tentu saja banyak teman sekelas yang nanyain saya, kenapa kok aku jarang/enggak pernah masuk kuliah. Ya aku jawab simpel aja, aku udah keluar. Ya walaupun enggak keluar/mengundurkan diri secara resmi, soalnya aku kira kalau udah enggak pernah masuk cukup lama ya berarti udah di anggap DO, pikirku.

Hari-hari aku isi dengan pergi kesana kemari nggak jelas, kadang ke Telkom internetan, kalau dirumah ya emang harus bantu-bantu orang tua. Kalau ingin pergi ya tinggal pergi aja, tapi harus izin dulu sama orang tua.

Ketika memasuki semester 5, seorang teman sekelas dikampusku mengabari saya, akalu saya dapat KST. Sontak aku terkejut, padahal aku kan enggak registrasi uang kuliah disemester tersebut. Nah, mulai dari situlah saya mulai ada keraguan, apakah kalau emang benar aku dapat KST, apakah aku akan melanjutkan kuliah, atau tetap berpendirian kalau aku udah bosan kuliah(?) Sungguh pilihan yang sangat membingungkan.

Dan setelah berpikir cukup lama dan berkonsultasi sama orang tua kalau aku juga ingin mencoba lagi untuk masuk kuliah, akupun akhirnya diizinin sama orang tua. Ya walaupun nantinya akan enggak enak sama teman-teman sekelas, seperti udah pergi tanpa bilang-bilang, eh ini malah mendadak muncul lagi, hmm. Akan tetapi, minggu awal saya enggak masuk perkuliahan, ya karena masih ada sedikit keragu-raguan yang bikin bimbang. Ketika aku bertanya kebagian rektor kampus, emang status saya sebagai mahasiswa yang belum registrasi, soalnya aku agak curiga, kalau malahan ada yang membayar uang registrasi atas nama saya, dan ternyata dugaan saya salah. Pas aku tanyakan, emang mungkin waktu itu ada kesalahan pada sistem. Dan harusnya kalau enggak bayar uang kuliah/registrasi ualng, otomatis KST tidak akan dicetak, dan status Mahasiswa menjadi Tidak Aktif.

Dan ketika pertama kali saya mulai masuk di minggu kedua, ya emang bener seperti yang saya duga, teman-teman sekelasku menyambutku dengan suka cita, pada enggak nyangka kalau aku kembali masuk kuliah lagi ke kelas dengan teman-teman sekelas tercinta.

Awal masuk emang berasa seperti jadi Maba(Mahasiswa Baru) yang masuk pertama kali. Tapi lama-kelamaan ya juga akrab seperti biasa. Dan waktupun berasa mulai berjalan normal kembali setelah sekian lama terhenti. Akupun mulai kembali lagi ke aktivitas sebagai Mahasiswa.

Dan, di semester 8 inilah, saya mulai lagi merasakan hal yang sama persis saya alami ketika dua tahun yang lalu, atau lebih tepatnya ketika menginjak di semester 4. Perasaan mulai jenuh seperti yang sudah-sudah, bahkan motivasi yang sebelumnya aku dapatkan ketika mulai kuliah lagi, kini perlahan mulai sirna. Banyak tugas menumpuk yang belum terslesaikan, dan rasanya tuh ingin menyerah aja deh untuk yang terakhir kalinya.


Pengalaman Ketika Diujung Kejenuhan Ketika Kuliah

Rasanya tuh ingin banget putus kuliah, seperti enggak ada lagi niatan dan harapan untuk bisa lulus sepertinya perlahan menghilang tanpa jejak. Rasanya hati ini tuh benar-benar kosong/hampa. Dan pernah juga punya target, kalau udah menginjak semester dua digit(10), mungkin aku putuskan untuk DO.(Drop Out). Atau kalau enggak, nyelesain dulu mata kuliah yang baru/belum dapat/mengulang, baru deh nantinya kalau udah dapat semua makul terselesaikan, baru berhenti kuliah. O iya, berhenti kuliah bukan berarti berhenti menuntut ilmu dan memutus komunikasi dengan teman kampus.


Pengalaman Ketika Diujung Kejenuhan Ketika Kuliah

Nah, saya enggak tau lagi gimana nanti kedepannya, soalnya didepan yang saya rasakan hanya ada kegelapan tanpa ada ujungnya*anggapajabegitu*. Apakah aku akan memutuskan berhenti kuliah(secepatnya), apakah menunggu kepastian yang tak pasti?
Lanjut Baca ⇒

23 May 2017

Ulin N

Salahkah Bila Kita Mencintai Pacar Orang Lain?

Nggak tau lagi awalnya darimana,tba-tiba saya kepikiran untuk membuat postingan semacam ini. Nah, setelah sebelumnya saya pernah membagikan post atau artikel tentang mengapa kita selalu kepikiran si dia? Kali ini saya akan mencoba membuat artikel mengenai salahkah apabila kita menyukai pacar orang lain/pacar teman/sahabat kita sendiri?

Sebenarnya kalau menurut saya pribadi, apa sih salahnya menyukai seseorang(sebagai lawan jenis) karena ketertarikan atau semacamnya? Dan juga masih dalam batas wajar untuk mentolerir rasa suka.

Salahkah Bila Kita Mencintai Pacar Orang Lain?

Dan terkadang kita juga tau, kalau dia yang kita taksir/suka, dia juga sudah punya pacar. Walaupun harus memendam rasa suka yang tidak bisa tersampaikan, mungkin lebih baik daripada mengganggu hubungan orang lain.

Mungkin dengan berbincang-bincang ringan juga bisa mengobati rasa suka yang kita pendam selama ini. Ya walau hanya sebatas menanyakan kabar/sesuatu yang kurang penting, tapi apa salahnya selama kita tidak melewati batas? Apalagi orang yang kita suka ternyata pacar teman kita sendiri.

Bahkan, ada juga yang sampai terlalu memikirkan atau terbayang-bayang orang yang kita suka. Nah, apakah itu semua masih dalam batas wajar atau malah kita yang tidak bisa mengendalikan rasa suka kita?

Mungkin dari kita berharap, hubungan merka bisa “putus" secepatnya, jadi kita ada kesempatan untuk PDKT/mendekati dengan mencari perhatian kepada orang yang kita suka. Tapi kayaknya itu kemungkinan yang amat-sangat kecil. Memangnya kita mau menunggu sampai kapan, apa selamanya kita akan menunggu?

Salahkah Bila Kita Mencintai Pacar Orang Lain?

Mungkin ketika kita lelah menunggu dengan semua ini, pasti akan terpikirkan “kenapa nggak mencari yang lain aja?, kenapa aku harus menunggunya?, kenapa juga aku harus merusak hubungan orang lain? Toh masih banyak juga diluar sana yang mungkin lebih baik dari orang yang kita sukai tadi, walaupun bukan teman kita sendiri.

Lalu, bagaimana kalau orang yang kita itu teman satu kelas(sekolah/kampus) dengan kita? Mungkin akan lebih sering ketemu daripada yang nggak satu kelas. Apalagi kalau si dia tidak masuk kelas, entah benar atau nggak, seolah-olah kita itu kayak ada rasa penasaran dan peduli, kenapa sih kok dia hari ini nggak berangkat?

Nah, sebagai perwakilan dari perasaan yang terpendam ini, bukannya baper, tapi lebih mengarah ke arah yang salah sepertinya. Jadi kalau emang benar saya di posisi yang seperti diatas tersebut(yang memang sudah saya rasakan sendiri)yk, mungkin saya juga harus menjaga jarak, tidak boleh ceroboh dalam bersikap atau yang lainnya.

Jadi, memang ada rasa sedih yang mendalam, seolah-olah kita itu bukan siapa-siapanya dia, tapi masih mending kalau dia(orang yang kita suka) itu masih menganggap kita sebagai temannya. Ya walaupun susah menerima kenyataan yang pahit, lebih pahit dari minum obat/jamu sekalipun.

Daripada melihatnya dia dengan orang lain menjadikan kita lebih sedih yang teramat sangat mendalam, mungkin lebih baik kita tdak usah terlalu memikirkannya dan juga tidak usah berharap lebih. Tapi kalau emang jodoh sih nggak akan kemana. Yang terpenting untuk saat ini yang bisa saya lakukan adalah, perlahan-lahan untuk tidak terlalu memikirkan hubungan dia dengan oran lain alias pacarnya.

Belum lagi kalau dia(orang yang kita suka) malah merasa nyaman dengan pacarnya tersebut, lha kita bisa apa? Daripada malah membuat kita merasa sakit hati, kita juga harus tahu diri lah, mungkin ya emang dia itu ya begitulah, sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Aku nggak tau lagi harus mengetik apa lagi, semakin aku memikirkannya, semakin juga aku merindukannya, merasa kangen dan malah hanya akan membuatku merasa sakit(hati). Yang ada malah bikin perasaan ini semakin nggak jelas dan semakin nggak karuna. Yang terpenting adalah kita masih bisa menjalin tali silatuahmi.

TTD: Aku disini yang hanya bisa mengagumimu kamu dari kejauhan yang sellau memendam rasa yang tidak pernah tersampaikan, dan yang akan selalu menunggumu hingga saat/waktunya telah tiba nanti, ketika kita dipertemukan.
Lanjut Baca ⇒

17 May 2017

Ulin N

Kenapa Malas Berangkat Kuliah?

Halo teman-teman semua. Kali ini saya akan sharing sedikit nih, mengenai kenapa sih kita malas kuliah. Nah, buat sobat yang sedang merasakan hal ini, mungkin wajar saja bila kita emang benar-benar merasa malas ketika berangkat atau pergi kuliah alias ngampus. Apalagi kalau kita sendiri itu sudah memasuki semester 4 keatas, mungkin akan merasa lebih jenuh dan juga cepat bosan karena hal itu-itu saja. Belum lagi semakin banyak tantangan/rintangan(tugas) yang akan kita hadapi nantinya dalam perkuliahan.

Nah, bagi kamu yang sedang mengalami hal ini, mungkin ada beberapa atau mungkin banyak sekali faktor yang menjadi penyebab kenapa kita malas masuk kuliah, diantaranya adalah sebagai berikut.

Kenapa Malas Berangkat Kuliah?

1.    Tidak Ada Motivasi
Tidak adanya motivasi atau kurangnya motivasi juga bisa bikin kita malas untuk kuliah. Contoh motivasi yang dimiliki oleh mahasiswa/I misalnya adalah untuk bisa mendapatkan title atau gelar. Selain itu, juga ingin mempunyai pengalaman didunia pendidikan khususnya perkuliahan. Lain halnya dengan sebagian orang yang memang ingin benar-benar focus untuk kuliah.

2.    Kurangnya Pergaulan
Kurangnya pergaulan atau kurangnya pertemanan juga bisa menjadi factor utama penyebab ktia malas untuk kuliah. Apalagi kalau kita hanya berangkat, pulang, belajar, mengerjakan tugas dan hanya itu-itu saja. Pastinya kita akan cepat merasa bosan. Maka dari itu agar kuliah yang singkat ini lebih bermakna dan juga berwarna, pergaulan denan teman sebaya sangatlah dibutuhkan, agar kita bisa bersosialisasi dengan orang lain.

3.    Banyak Tugas yang Menumpuk
Banyak tugas atau pekerjaan kuliah yang belum terselesaikan juga bisa menjadi kita malas untuk pergi atau berangkat kuliah. Belum lagi kalau tugas yang dikerjakan itu besoknya harus sudah selesai/dikumpulin, padahal tugasnya belum selesai. Pasti nggak kebayang gimana pusingnya harus menyelesaikan tugas secara tepat waktu.

4.    Sering Datang Terlambat
Jika kita sering terlambat, mungkin tidak jadi masalah bagi sebagian orang untuk tetap berangkat kuliah. Akan tetapi, jika kita merasa berangkat kuliah selalu telat atau tidak tepat waktu, pasti akan terasa sendiri gimana rasanya. Nggak kebayang kalau setiap berangkat kuliah selalu terlambat.

5.    Terlalu Banyak Kesibukan Lain
Sebagai mahasiswa yang aktif, mungkin karena banyak atau sering mengikuti kegiatan organisasi kampus seperti seminar atau sejenisnya, bisa juga tugas utama kita kuliah menjadi terganggu. Sehingga kita kurang fokcus terhadap perkuliahan. Dan akhirnya kuliahpun menjadi terabaikan.

Selain beberapa hal diatas, mungkin masih banyak hal lain yang menjadi penyebab kita malas untuk pergi ke kampus/kuliah. Jika teman-teman merasa ada yang bisa ditambahkan lagi selain beberapa hal yang saya sebutkan diatas, bisa ditambahkan melalui komentar dibawah ini. Sekian dan sampai jumpa di postingan berikutnya.
Lanjut Baca ⇒

15 October 2016

Ulin N

Kenapa Kalau Pas Lagi Gatal, Lalu Digaruk Kok Rasanya Enak?

Hai hai hai... Pernah nggak sih kamu pas lagi sedang asyik-asyiknya nyantai atau pas kamu lagi tiduran, eh malah tangan ataupun kaki kamu digigit nyamuk. Ternyata efek dari gigitan nyamuk tersebut malah membuat kulit menjadi terasa gatal, dan mau nggak mau kamu harus mengaruknya. Entah kenapa, kok rasanya enak banget gitu aklau digarus, seperti ada sensasi yang luar biasa.

Kenapa Kalau Pas Lagi Gatal, Lalu Digaruk Kok Rasanya Enak?

Mungkin ini salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah S.W.T dari sekian banyaknyaikmat, termasuk lupa. Nggak hanya itu, rasa gatal juga bisa dikepala, dibagian sekitar rambut dan juga bisa dimanapun. Mungkin saj sombat membaca artikel ini sambil garuk-garuk :D.

Kenapa Kalau Pas Lagi Gatal, Lalu Digaruk Kok Rasanya Enak?

Walaupun ada juga yang tidak merasa gatal, tapi tetep aja garuk sana garuk sini.

Sesuai judul pada postingan ini, sebenarnya nggak tau lagi harus mau bahas apaan, soalnya sepertinya sudah sa jelaskan dan saya paparkan diatas. *SambilGarukGaruk

Lalu, gimana jadinya kalau gatal tapi nggak digaruk? Mungkin rasanya itu ada yang kurang. Karena kalau nggak melakukan rutinitas itu, rasanya kurang lengkap dan ada yang kurang, kurang nikmat maksudnya.

Betewe, kenapa bisa ada rasa gatal? Wel, kalau nggak ada rasa gatal, mungkin jarang banget orang yang mau menggaruk-garuk, jadi kesannya tuh malah nganggur. Jiahahahhaaa...

Jadi, kalau gatal apakah sebaiknya digaruk atau dibiarin aja? Ya kalau itu sih pilihan masing-masing, kalau gatalnya nggak tertahankan alias mendesak, mendingan digaruk aja deh, hmm.
Lanjut Baca ⇒

14 June 2016

Ulin N

Inilah Alasan Kenapa Kita Selalu Dimarahi Orangtua

Seperti biasa, karena ada hal lain yang harus dikerjakan, jadinya saya nggak bisa update di blog setiap hari, jadi mumpung aja ini ada waktu luang, aku gunain aja buat posting, setelah sekian lama vacuum. Seperti judul diatas yang bisa kamu baca sendiri, mungkin kamu pernah mengalaminya. Yak, kali i akan saya bahas tentangmasalah yang satu ini, yang mungkin hampir dialami oleh setiap orang, apalagi yang masih anak-anak(bocah).


Inilah Alasan Kenapa Kita Selalu Dimarahi Orangtua

Mungkin artikel ini cocok buat kamu yang masih kecil atau udah menginjak usia remaja ke dewasa. Jadi, kenapa sih kita(aku, kamu atau siapa aja) selalu dimarahi oleh orang tua. Yaitu karena hal sepele, atau mungkin saja tindakan yang kita lakukan itu tidak seperti apa yang orang tua pikirkan. Kan tidak mungkin kalau tidak ada sebab, tiba-tiba orang tua memarahi kita. Bisa jadi dibalik marahnya orang tua ke kita itu, ada kepedulian yang besar dari orang tua terhadap kita.

Selain itu, kecerobohan yang kita lakukan juga bisa memicu orang tua kita untuk tidak melalkukan hal tersebut. Bahkan, tanpa kita sengaja kita telah melakukan hal yang salah, bukan tidak mungkin kalau kamu kena marah orang tua.

So, apa yang harus lo(kita) lakuin? Sebenranya sih cukup mudah ya. Yaitu dengan cara melakukan hal yang benar *Plak(ya jelas dong...#).

Untuk solusi dari prmasalah ini, ada baiknya kita instropeksi diri, mungkin saja ada kesalahan yang tidak kita sadari yang mana menurut kita itu benar. Dan sebaiknya kamu mencari empat yang tepat untuk menenangkan diri *(mungkin ke kamar mandi...) Atau mungkin kamu bisa pergi ke tempat yang menurut kamu itu bisa bikin nyaman, agar tidak terlalu terpancing emosi dan juga tidak terlalu stress berkepanjangan.

Nah, mungkin aja jika kamu punya ide lain, sikap dan apapun yang bisa kita lakukan agar tidak kena marah atau jika kena marah, kamu bisa membagikannya disini, jadi kita bisa saling berbagi pengalaman atau bertukar pikiran, siapa tau ada solusinya.

Sekian...
Lanjut Baca ⇒

22 November 2015

Ulin N

Rasanya Sakit Gigi Hingga ke Kepala

Sakit Gigi? Mungkin sebagian besar dari kita pernah mengalami yang namanya sakit gigi. Buat kamu yang belum pernah merasakan yang namanya sakit gigi, beruntung banget deh kamu. Jadi, rasanya yang gue rasain ketika sakit gigi itu salah satu hal yang paling nyebelin menurut saya. Apalagi jika sakit giginya nggak biasa, seperti gigi bagian gusi yang berlubang, pasti sangat merepotkan kita kalau lagi makan. Belum lagi kalau sakitnya tersebut masih terasa ketika kita lagi tidur atau mau tidur.


Rasanya Sakit Gigi Hingga ke Kepala

Mungkin saja tidak terjadi masalah apa-apa ketika lagi makan. Akan tetapi jika rasa sakitnya itu mulai datang, bisa dijamin deh, kalau makan pun juga nggak ikut tenang. Soalnya gigi yang biasa buat mengunyah makanan kan lagi sakit, jadi terpaksa antara tidak makan makanan yang susah dikunyah, atau menahan rasa sakit yang luar biasa ketika makan.


Rasanya Sakit Gigi Hingga ke Kepala

Terkadang, ada juga yang merasakan sakit gigi(gusi yang berlubang) hingga ke kepala. Bahkan ada juga teman yang mengatakan kalau sakitnya itu mau sampai pingsan. Biasanya sakit gigi yang merasakannya sampai ke kepala, maka ada di daerah tertentu di bagian kepala yang merasa cenat-cenut. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, paling mudah dilakukan dengan cara menekan dibagian yang sakit tersebut dengan tangan atau jari. Tapi jangan terlalu keras juga ketika menekannya.


Rasanya Sakit Gigi Hingga ke Kepala

Atau kamu bisa juga menggunakan cara lain, yakni dengan mengikatkan sapu tangan didaerah kepala yang terasa sakit. Selain itu, pencegahan juga bisa dilakukan dengan cara tidak meminum atau memakan makanann yang panas atau dingin. Karena hal tersebut bisa saja mengganggu otot syaraf yang ada digigi sehingga bukan tidak mungkin akan menjalar ke kepala.

Selain itu, kamu juga bisa minum obat ketika sakitnya sudah lumayan parah. Kamu juga bisa pergi ke dokter gigi untuk melakukan konsultasi. Kalau dalam keadaan sakit yang tidak memungkinkan, tetapi kamu lagi ada di sekolah misalnya, mendingan kamu cabut aja ke UKS. Atau kalau udah nggak mungkin sanggup mengikuti pelajaran karena sakitnya yang terlalu parah, kamu bisa minta izin ke guru wali kelas atau BK(Bimbingan Konseling) agar mengizinkan untuk tidak mengikuti pelajaran karena sakitnya tersebut yang sudah lumayan parah.

Jika sakitmu sudah bisa disembuhkan melalui perantara obat, akan tetapi terkadang juga masih timbul rasa sakit, kamu bisa membawa obat tersebut kemanapun kamu pergi. Jadi, jikalau rasa sakit gigi tersebut datang menghampiri yang sakitnya sudha tidak tertahankan, kamu bisa meminum obat tersebut saat itu juga. Dan pastikan juga membawa bekal yang perlu disediakan, seperti air minum/air mineral dan juga makanan ringan seperti roti dan sejenisnya, untuk memudahkan kamu dalam meminum obat tersebut.

Nah, yang terakhir jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah SWT, agar selalu diberi kesehatan jasmani maupun rohani, dan selalu bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita. Karena nikmat hari ini belum tentu kita mendapatkannya lagi nanti.

Sekian...
Lanjut Baca ⇒

25 April 2015

Ulin N

Tak Kenal Maka Ta'aruf



"Kalau cowok yang pengen punya pacar terus deketin si cewek dengan semangat 'maju cantik... maju cantik...' pas si cewek bilang pengen ta'aruf si cowok langsung 'mundur... mundur cantik," ujar Elisa.
 
"Ciyeee... ciyeee... untuk cowok yang mengalami kejadian itu pasti mukanya merah. Cuma pejantan yang maunya menggauli lawan jenis tanpa ikatan halal," sahut Shabrina.
"Kasihan sekali nasib para cowok yang cuma punya mental 'suka macarin' cewek untuk diraba-raba, itu menunjukkan mental binatang sudah mendarahdaging dalam kehidupannya," lanjut Rini.
***
Nah! Perbincangan ketiga tokoh di atas bisa menjadi 'tamparan' keras untuk para lelaki. Jangan cuma mau enaknya sendiri, perempuan didzolimi atas nama cinta sejati. Lagaknya lelaki tangguh, ternyata cuma 'penjantan rapuh'. Kalau cuma punya mental 'raba-raba' mana suka, atau rayuan maut dengan kekata racun mematikan melebihi 'bisa kobra', maka dirimu memang menjadi golongan binatang jalang yang perlu dimasukkan penangkaran khusus dengan label; "Penjaja cinta berkepribadian binatanag buas!".

Sudah jangan banyak tingkah. Kalau memang cinta, segera ta'aruf dan menikahlah. Jangan banyak mengumbar rayuan hingga kaum wanita muntah. Bukankah sebaik-baik ucapan cinta: "Saya terima nikahnya... dengan mas kawin seperangkat alat sholat, dibayar tunai," lalu hadirin serentak berkata: SAH!

Kalau maunya cuma pacaran, lalu mengajak sang kekasih ciuman, pelukan hingga main kuda-kudaan, itu namanya bajingan. Ya! Bajing loncat, sukanya cuma main 'embat', giliran sudah muak langsung kabur dengan cepat. Akhirnya sang wanita hanya bisa bernyanyi; "Sakitnya tuh di sini, di dalam perutku... karena ada yang nendang melulu."

Jadi, untuk para lelaki jika ingin menjadi lelaki terhormat baiknya bertanggungjawablah kepada orang yang kau cintai, baik secara moral mau pun mental. Jadikanlah wanita yang kau cintai menjadi istri yang halal, supaya dirimu bukan dikategorikan pemburu cinta yang berandal.

Udah gitu aja. Maklum sudah mulai lapar, jangan sampai gara-gara lapar ini ada niat menjadikan para lelaki binal menjadi 'kambing guling', habisnya kalau dipikir-pikir pejantan yang suka pacaran itu tak ubahnya kambing bandot, sukanya main genjot tapi saat disuruh tanggungjawab malah kebakaran jenggot!

ASR. 07. 02. 2015
*dikembangkan dari status Fb: Elisa Yatmini, terimakasih atas status mengenai ta'arufnya.

Sumber: KBM
Lanjut Baca ⇒

18 April 2015

Ulin N

Menatap Layar PC Ditemani Dengan Secangkir Kopi


Ini adalah suatu kebiasaan yang biasa aku lakukan ketika sedang bersantai. Menyeduh secangkir kopi, lalu duduk diatas kursi sofa yang telah usang anmun masih nyaman untuk diduduki, sambil menyalakan layar PC sesekali menyeruput kopi yang telah aku siapkan yang akan menemaniku bersantai sambil browsing sana sini hanya untuk sekedar mencari informasi.

Menurutku itulah hal yang paling mengasyikkan, dengan suasana yang tenang dan tidak terlalu dibebani oleh tugas-tugas sebagai seorang Mahasiswa. Apalagi di suasana yang mendung ditemani dengan suara rintik hujann diatas genteng rumah sambil Online dan meminum kopi hangat, uuuh sungguh sangat nikmat.

Banyak yang bisa saya lakukan ketika hujan turun, sata itulah yang selalu saya nantikan kehadirannya. Bisa bermanja-manja dengan menatap layar PC yang dihiasi dengan sejuta informasi yang disuguhkan untuk saya. Bahkan bisa berjam-jam kalau sudah posisi seperti itu, malas rasanya untuk beranjak dari tempat tersebut, walaupun cuma menggerkkan selangkah kaki. Seolah mata ini nggak bisa lelah menatap layar PC.

Belum lagi saat di kaffe-kaffe ataupu dirumah makan, bisa berlama-lama ditempat tersebut bahkan bisa sampai lupa waktu karena dalam situasi dan kondisi yang mengasyikkan dengan obrolan santai dari teman-teman.

Jangankan lupa waktu, bahka sampai lupa saat itu ada dimana juga pernah. Mungkin karena saking asyiknya mengobrol kesana-kemari dengan permbicaraan yang tidak membosankan dan malahan menambah suasana menjadi semakin seru, nyaman dan rileks.

Jadi serasa menjadi orang yang super santai, kayak nggak ada beban di pikiran ini. Tubuh menjadi mudah dikontrol dan menjadi tambah semangat. Nggak ada sesuatu yang mungkin menghalangi untuk bisa menikmati suasana yang ada. Dan malahan akan menjadi semakin nyaman dan mendayu dengan perlahan.
Lanjut Baca ⇒

13 April 2015

Ulin N

Hujan, Seolah Memberikan Kehidupan Untuk Banyak Jiwa


Hujan, seakan-akan memberiku sebuah energi yang begitu besar
Membuat jutaan nyawa yang selalu menunggu kehadirannya
Hujan, tidak pernah pandang bulu
Siapapun akan diberinya, tanpa imbalan dari siapapun

Tapi, ketika hujan lebat seolah-oleh membawa bencana
Banyak orang yang membencinya
Mencaci dan memaki didapat oleh hujan
Tapi, hujan penuh kesabaran dengan itu semua

Kadang yang kita rindukan, bisa menjadi sebuah musibah yang besar
Namun, yang kita hiraukan justru bisa menolong kita
Banyak orang yang menginginkan sesuatu
Padahal belum tentu orang tersebut bisa memikul yang ia dapat

Ketika orang sudah tak lagi perduli nasib sesama
Tibalah waktu untuk membersihkan manusia yang berdosa
Menghapus segala yang telah manusia dapat
Dan tinggal menunggu waktu itu tiba
Lanjut Baca ⇒