Pengalaman Ketika Diujung Kejenuhan Waktu Kuliah
Halo semua. Apa kabarnya nih, semoga sehat selalu ya. Nah, hari ini aku mau share penglaman aja nih, tentang gimana rasanya mengalami tingkat kejenuhan ketika mencapai puncaknya pas waktu kuliah. O iya, ketika aku membuat artikel ini, saya sudah memasuki di Semester 8 disalah satu kampus di Jawa Tengah. Oke, mari kita mulai ceritanya ya.
Awal mulanya kejadian ketika memasuki semester 4, aku sudah mulai agak merasakan yang namanya kebosanan alias malas untuk pergi kuliah/ngampus. Akan tetapi, diawal minggu pertama, aku masuk seperti biasanya, tapi di minggu kedua, aku jarang masuk, dan di minggu ke-3, aku masuk seperti biasa untuk yang terakhir kalinya disemester tersebut. Pengennya sih ambil cuti, tapi karena nggak ada niatan lagi ya mau gimana lagi kan ya.
Aku berkeinginan keluar kuliah bukan tanpa asalan, mungkin sebagian dari kalian akan menganggapnya hal sepele, tapi bagiku itu bukan hal yang sepele kalau terus dibiarkan berlarut-larut. Tentu saja karena mungkin banyaknya tugas, kurang bisa memanage waktu dan juga waktu yang tidak memadai, ya walupun ada emang berasa kayak nggak ada waktu buat nugas, hmm. Soalnya waktunya kepotong dengan hal-hal lain, padahal aku sudah enggak ikut organisasi kampus lagi. Dan juga aku belum bisa bekerja, alias masih menggantungkan kebutuhan sama orang tua. O iya, jarak dari tempat tinggal ke kampus juga enggak terlalu jauh, mungkin sekitar 5-10 menit kalau dijalan lancar. Tapi ya kadang masih bisa-bisanya telat juga 😅😂
So, pada waktu itu aku nggak tau mau gimana lagi dan harus ngapain, soalnya udah ngak ada niatan lagi untuk kuliah. O iya, dan orang tuapun juga emang seperti enggak setuju kalau aku untuk putus kuliah. Dan malahan aku ditawarin untuk pindah ke kampus sebelah, tapi aku menolaknya karena alasan tertentu. Dan orang tua saya juga nggak memaksa kehendak mereka, mungkin mereka pasrah kali ya, hmm.
Nah, daripada bingung enggak tau lagi mau ngapain, soalnya bosan juga kan kalau harus dirumah melulu, ya udah aku pergi jalan-jalan naik sepeda motor ke tempat yang agak jauh, bahkan pernah sampai ke luar kota alias ke kota sebelah. Aktivitas tersebut aku lakuin sebelum dan ketika aku benar-benar berhenti(pending) kuliah. Hal tersebut saya lakukan setiap pagi, ya itung-itung refreshing lah ya, atau sekeder cuma cari udara segar.
Ketika udah nggak masuk mungkin kurang lebih sekitar satu/dua bulanan, tentu saja banyak teman sekelas yang nanyain saya, kenapa kok aku jarang/enggak pernah masuk kuliah. Ya aku jawab simpel aja, aku udah keluar. Ya walaupun enggak keluar/mengundurkan diri secara resmi, soalnya aku kira kalau udah enggak pernah masuk cukup lama ya berarti udah di anggap DO, pikirku.
Hari-hari aku isi dengan pergi kesana kemari nggak jelas, kadang ke Telkom internetan, kalau dirumah ya emang harus bantu-bantu orang tua. Kalau ingin pergi ya tinggal pergi aja, tapi harus izin dulu sama orang tua.
Ketika memasuki semester 5, seorang teman sekelas dikampusku mengabari saya, akalu saya dapat KST. Sontak aku terkejut, padahal aku kan enggak registrasi uang kuliah disemester tersebut. Nah, mulai dari situlah saya mulai ada keraguan, apakah kalau emang benar aku dapat KST, apakah aku akan melanjutkan kuliah, atau tetap berpendirian kalau aku udah bosan kuliah(?) Sungguh pilihan yang sangat membingungkan.
Dan setelah berpikir cukup lama dan berkonsultasi sama orang tua kalau aku juga ingin mencoba lagi untuk masuk kuliah, akupun akhirnya diizinin sama orang tua. Ya walaupun nantinya akan enggak enak sama teman-teman sekelas, seperti udah pergi tanpa bilang-bilang, eh ini malah mendadak muncul lagi, hmm. Akan tetapi, minggu awal saya enggak masuk perkuliahan, ya karena masih ada sedikit keragu-raguan yang bikin bimbang. Ketika aku bertanya kebagian rektor kampus, emang status saya sebagai mahasiswa yang belum registrasi, soalnya aku agak curiga, kalau malahan ada yang membayar uang registrasi atas nama saya, dan ternyata dugaan saya salah. Pas aku tanyakan, emang mungkin waktu itu ada kesalahan pada sistem. Dan harusnya kalau enggak bayar uang kuliah/registrasi ualng, otomatis KST tidak akan dicetak, dan status Mahasiswa menjadi Tidak Aktif.
Dan ketika pertama kali saya mulai masuk di minggu kedua, ya emang bener seperti yang saya duga, teman-teman sekelasku menyambutku dengan suka cita, pada enggak nyangka kalau aku kembali masuk kuliah lagi ke kelas dengan teman-teman sekelas tercinta.
Awal masuk emang berasa seperti jadi Maba(Mahasiswa Baru) yang masuk pertama kali. Tapi lama-kelamaan ya juga akrab seperti biasa. Dan waktupun berasa mulai berjalan normal kembali setelah sekian lama terhenti. Akupun mulai kembali lagi ke aktivitas sebagai Mahasiswa.
Dan, di semester 8 inilah, saya mulai lagi merasakan hal yang sama persis saya alami ketika dua tahun yang lalu, atau lebih tepatnya ketika menginjak di semester 4. Perasaan mulai jenuh seperti yang sudah-sudah, bahkan motivasi yang sebelumnya aku dapatkan ketika mulai kuliah lagi, kini perlahan mulai sirna. Banyak tugas menumpuk yang belum terslesaikan, dan rasanya tuh ingin menyerah aja deh untuk yang terakhir kalinya.
Rasanya tuh ingin banget putus kuliah, seperti enggak ada lagi niatan dan harapan untuk bisa lulus sepertinya perlahan menghilang tanpa jejak. Rasanya hati ini tuh benar-benar kosong/hampa. Dan pernah juga punya target, kalau udah menginjak semester dua digit(10), mungkin aku putuskan untuk DO.(Drop Out). Atau kalau enggak, nyelesain dulu mata kuliah yang baru/belum dapat/mengulang, baru deh nantinya kalau udah dapat semua makul terselesaikan, baru berhenti kuliah. O iya, berhenti kuliah bukan berarti berhenti menuntut ilmu dan memutus komunikasi dengan teman kampus.
Nah, saya enggak tau lagi gimana nanti kedepannya, soalnya didepan yang saya rasakan hanya ada kegelapan tanpa ada ujungnya*anggapajabegitu*. Apakah aku akan memutuskan berhenti kuliah(secepatnya), apakah menunggu kepastian yang tak pasti?
Awal mulanya kejadian ketika memasuki semester 4, aku sudah mulai agak merasakan yang namanya kebosanan alias malas untuk pergi kuliah/ngampus. Akan tetapi, diawal minggu pertama, aku masuk seperti biasanya, tapi di minggu kedua, aku jarang masuk, dan di minggu ke-3, aku masuk seperti biasa untuk yang terakhir kalinya disemester tersebut. Pengennya sih ambil cuti, tapi karena nggak ada niatan lagi ya mau gimana lagi kan ya.
Aku berkeinginan keluar kuliah bukan tanpa asalan, mungkin sebagian dari kalian akan menganggapnya hal sepele, tapi bagiku itu bukan hal yang sepele kalau terus dibiarkan berlarut-larut. Tentu saja karena mungkin banyaknya tugas, kurang bisa memanage waktu dan juga waktu yang tidak memadai, ya walupun ada emang berasa kayak nggak ada waktu buat nugas, hmm. Soalnya waktunya kepotong dengan hal-hal lain, padahal aku sudah enggak ikut organisasi kampus lagi. Dan juga aku belum bisa bekerja, alias masih menggantungkan kebutuhan sama orang tua. O iya, jarak dari tempat tinggal ke kampus juga enggak terlalu jauh, mungkin sekitar 5-10 menit kalau dijalan lancar. Tapi ya kadang masih bisa-bisanya telat juga 😅😂
So, pada waktu itu aku nggak tau mau gimana lagi dan harus ngapain, soalnya udah ngak ada niatan lagi untuk kuliah. O iya, dan orang tuapun juga emang seperti enggak setuju kalau aku untuk putus kuliah. Dan malahan aku ditawarin untuk pindah ke kampus sebelah, tapi aku menolaknya karena alasan tertentu. Dan orang tua saya juga nggak memaksa kehendak mereka, mungkin mereka pasrah kali ya, hmm.
Nah, daripada bingung enggak tau lagi mau ngapain, soalnya bosan juga kan kalau harus dirumah melulu, ya udah aku pergi jalan-jalan naik sepeda motor ke tempat yang agak jauh, bahkan pernah sampai ke luar kota alias ke kota sebelah. Aktivitas tersebut aku lakuin sebelum dan ketika aku benar-benar berhenti(pending) kuliah. Hal tersebut saya lakukan setiap pagi, ya itung-itung refreshing lah ya, atau sekeder cuma cari udara segar.
Ketika udah nggak masuk mungkin kurang lebih sekitar satu/dua bulanan, tentu saja banyak teman sekelas yang nanyain saya, kenapa kok aku jarang/enggak pernah masuk kuliah. Ya aku jawab simpel aja, aku udah keluar. Ya walaupun enggak keluar/mengundurkan diri secara resmi, soalnya aku kira kalau udah enggak pernah masuk cukup lama ya berarti udah di anggap DO, pikirku.
Hari-hari aku isi dengan pergi kesana kemari nggak jelas, kadang ke Telkom internetan, kalau dirumah ya emang harus bantu-bantu orang tua. Kalau ingin pergi ya tinggal pergi aja, tapi harus izin dulu sama orang tua.
Ketika memasuki semester 5, seorang teman sekelas dikampusku mengabari saya, akalu saya dapat KST. Sontak aku terkejut, padahal aku kan enggak registrasi uang kuliah disemester tersebut. Nah, mulai dari situlah saya mulai ada keraguan, apakah kalau emang benar aku dapat KST, apakah aku akan melanjutkan kuliah, atau tetap berpendirian kalau aku udah bosan kuliah(?) Sungguh pilihan yang sangat membingungkan.
Dan setelah berpikir cukup lama dan berkonsultasi sama orang tua kalau aku juga ingin mencoba lagi untuk masuk kuliah, akupun akhirnya diizinin sama orang tua. Ya walaupun nantinya akan enggak enak sama teman-teman sekelas, seperti udah pergi tanpa bilang-bilang, eh ini malah mendadak muncul lagi, hmm. Akan tetapi, minggu awal saya enggak masuk perkuliahan, ya karena masih ada sedikit keragu-raguan yang bikin bimbang. Ketika aku bertanya kebagian rektor kampus, emang status saya sebagai mahasiswa yang belum registrasi, soalnya aku agak curiga, kalau malahan ada yang membayar uang registrasi atas nama saya, dan ternyata dugaan saya salah. Pas aku tanyakan, emang mungkin waktu itu ada kesalahan pada sistem. Dan harusnya kalau enggak bayar uang kuliah/registrasi ualng, otomatis KST tidak akan dicetak, dan status Mahasiswa menjadi Tidak Aktif.
Dan ketika pertama kali saya mulai masuk di minggu kedua, ya emang bener seperti yang saya duga, teman-teman sekelasku menyambutku dengan suka cita, pada enggak nyangka kalau aku kembali masuk kuliah lagi ke kelas dengan teman-teman sekelas tercinta.
Awal masuk emang berasa seperti jadi Maba(Mahasiswa Baru) yang masuk pertama kali. Tapi lama-kelamaan ya juga akrab seperti biasa. Dan waktupun berasa mulai berjalan normal kembali setelah sekian lama terhenti. Akupun mulai kembali lagi ke aktivitas sebagai Mahasiswa.
Dan, di semester 8 inilah, saya mulai lagi merasakan hal yang sama persis saya alami ketika dua tahun yang lalu, atau lebih tepatnya ketika menginjak di semester 4. Perasaan mulai jenuh seperti yang sudah-sudah, bahkan motivasi yang sebelumnya aku dapatkan ketika mulai kuliah lagi, kini perlahan mulai sirna. Banyak tugas menumpuk yang belum terslesaikan, dan rasanya tuh ingin menyerah aja deh untuk yang terakhir kalinya.
Rasanya tuh ingin banget putus kuliah, seperti enggak ada lagi niatan dan harapan untuk bisa lulus sepertinya perlahan menghilang tanpa jejak. Rasanya hati ini tuh benar-benar kosong/hampa. Dan pernah juga punya target, kalau udah menginjak semester dua digit(10), mungkin aku putuskan untuk DO.(Drop Out). Atau kalau enggak, nyelesain dulu mata kuliah yang baru/belum dapat/mengulang, baru deh nantinya kalau udah dapat semua makul terselesaikan, baru berhenti kuliah. O iya, berhenti kuliah bukan berarti berhenti menuntut ilmu dan memutus komunikasi dengan teman kampus.
Nah, saya enggak tau lagi gimana nanti kedepannya, soalnya didepan yang saya rasakan hanya ada kegelapan tanpa ada ujungnya*anggapajabegitu*. Apakah aku akan memutuskan berhenti kuliah(secepatnya), apakah menunggu kepastian yang tak pasti?